Sabtu, 05 Oktober 2013

Pemeriksaan Epididymografi


     Pemeriksaan  Epididymografi merupakan pemeriksaan yang sudah sangat langka dalam bidang radiologi, Kemungkinan langkanya pemeriksaan tersebut seiring dengan perkembangan teknologi dalam bidang Radiologi yang kemudian di gantikan dengan modalitas yang lebih canggih lagi seperti USG, CT Scan, ataupun MRI.
Pemeriksaan Epididymografi
A.     Pengertian
Epididymografi adalah pemeriksaan radiografi untuk menggambarkan vas deferensia, vesicular seminaris, ductus ejaculatorius dengan penyuntikan bahan kontras positif.
A.     Indikasi Pemeriksaan
1.      Epididymitis/Epididymo orchidis
2.      CA Prostat
3.      Hydrocele Testis
4.      Spermatocele
5.      Male Hermaprodit
6.      Hypogonad
7.      Hermatospermia (Hemospermia)
B.      Prosedur Pemeriksaan
1.      Pasien dengan kateter telah dipasang, diposisikan supine di atas meja pemeriksaan.
2.      Bahan kontras disuntikkan pada setiap posisi radiografi secara simultan (bersama-sama).
3.      Posisi-posisi radiografi yang dibuat : AP, PA, Oblik kiri dan kanan
4.      Persiapan pasien : tidak ada persiapan khusus.
5.      Kontras media: Hypaque 45% atau yang sejenis, 1,0-2 ML/sekali suntikan.
6.      Foto pandahuluan : foto pelvis dengan kaset 30x40 cm melintang, CR 150 caudally.
      C.  Bahan Kontras
Kontras yang digunakan : urografi intravenous. Kontras berbentuk gas dapat diinjeksikan ke dalam setiap kantong scrotal untuk meningkatkan kontras saat pemeriksaan struktur ekstra panggul. Sistem pembuluh diinpeksi oleh pemasukan solusi kontras ke dalam saluran dengan jalan ductus deferens. Hal tersebut memerlukan irisan-irisan bilateral kecil yang dibuat pada bagian atas scrotum untuk penyinaran dan identifikasi pembuluh. Needle digunakan untuk injeksi kontras yang dimasukan ke dalam pembuluh secara distal digunakan untuk diagnos pembuluh-pembuluh ekstrapanggul dan kemudian secara proximal untuk diagnosa pembuluh-pembuluh intrapanggul.
 
      D. Teknik Pemeriksaan
1.      Di bawah lokal anestesi (Novocain 1%), upper portion dari skrotum, diinsisi ± 4 cm.
2.      Vas deferens dibebaskan dari jaringan sekitar yang mengelilinginya.
3.      Jarum hypodermic (no. 24) yang jarumnya tumpul disisipkan ke dalam lumen vaas deferens.
4.      Kontras media bersifat air (0,4-0,6 ml) disuntikkan dengan pelan-pelan dalam beberapa menit.
5.      Kemudian jarum sedikit ditarik ke bagian distal, kemudian disuntikkan kembali kontras media (2-5 ml) untuk vaso vesculografi.
6.      Testicular biopsy, jika diperlukan bisa dilakukan dalam waktu yang bersamaan dengan tindakan rasiografi.
7.      Untuk vaso-epididymografi, posisikan testis, epididymis dan vas deferens di atas kaset sehingga tidak overlapping satu ama lain.

Dalam pemeriksaan ini,  meletakan film dan mengatur posisi testis untuk proyeksi pembuluh-pembuluh yang diinginkan, proyeksi oblique dan AP dibuat pada cassete 8x10 inci (18x24 cm) atau 10x12 inci ( 24x30 cm) yang diletakan setinggi batas superior symphisis pubis.
  Posisi AP
Sama dengan foto pendahuluan
kriteria hasil gambar:
·         Batas superior dari symphisis pubis.
·         Tidak ada rotasi tubuh.
·         Memendekkan skala kontras pada radiograf untuk mengoptimalkanpembuluh seminal.

    Posisi PA Oblik
Posisi objek :
1.      Pasien oblik 30 derajat pada salah satu sisi.
2.      LPO untuk menggambarkan ductus sebelah kanan dan sebaliknya.
3.      CP 2,5 cm kearah medial dari SIAS pada sisi kiri dan kanan.
Kriteria hasil gambar :
·         Batas superior dari symphisis pubispembulu seminal.
·         Jangan terjadi superposisi pembuluh seminal dengan illia.
·         Jangan terjadi overlap daerah dari prostat atau uretra dengan femur bagian atas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar