Rabu, 06 November 2013

kuantitas dan kualitas pada radiasi

a. Kuantitas

Kuantitas radiasi adalah jumlah radiasi per satuan waktu per satuan luas, pada suatu titik pengukuran.
Gambar diatas   menunjukkan bahwa jumlah radiasi yang mencapai titik pengukuran (kuantitas radiasi) merupakan sebagian dari radiasi yang dipancarkan oleh sumber.
Faktor yang mempengaruhi :
1. kV
2.Mas
3. Jarak
4. Filter
Faktor yang mengontrol :
1.Waktu Penyinaran
perubahan spektrum sinar-x pada saat meningkatkan waktu penyinaran dengan nilai mA dan kVp yang konstan. Pada saat waktu penyinaran ditingkatkan dua kali lipat, jumlah foton yang dihasilkan juga naik dua kali lipat, tapi jarak dari energi foton tidak berubah. Oleh karena itu dengan mengubah waktu akan mengubah kuantitas foton.
2.Tube Current (mA)
   perubahan spektrum energi dari sinar-x yang dihasilkan seiring dengan mempertahankan nilai kVp dan waktu penyinaran
3.Beda Potensial (kVp)
Beda potensial akan mempengaruhi kuantitas sinar-x karena perubahannya mempengaruhi panjang gelombang yang dihasilkan. Semakin tinggi nilai kVp semakin pendek panjang gelombang, semakin baik kualitas sinar-x.
Kemampuan foton untuk menembus benda tergantung pada energinya. Foton sinar-x berenergi tinggi mempunyai kemampuan menembus benda padat lebih tinggi daripada foton sinar-x yang berenergi lebih rendah. Oleh karena itu, semakin tinggi kVp dan energi rata-rata pancaran sinar, semakin tinggi kemampuan penetrasi sinar terhadap benda padat
4.Filtrasi
Pancaran sinar-x mempunyai spektrum energi foton yang berbeda-beda, hanya foton dengan energi tertentu yang dapat menembus struktur anatomis lalu bertabrakan dengan film. Foton dengan energi yang lebih rendah (panjang gelombang yang panjang) berperan serta dalam pencahayaan namun tidak mempunyai energi yang cukup untuk menyentuh film.
Oleh karena itu, untuk mengurangi dosis radiasi pasien, foton dengan kemampuan penetrasi lebih rendah harus dihilangkan. Hal ini dapat dilakukan dengan meletakkan filter aluminium pada garis laluan sinar. Aluminium digunakan karena dapat menyerap foton berenergi rendah dengan sedikit efek pada foton berenergi tinggi yang dapat berpenetrasi sampai ke film.
Dapat disimpulkan bahwa kuantitas sinar-x akan menurun dengan penggunaan filter.
5.Hubungan mAs terhadap Gambaran
Kenaikan mAs akan diikuti dengan banyaknya jumlah elektron yang dihasilkan dan mempengaruhi banyaknya foton sinar-x yang dihasilkan atau dengan kata lain mAs berhubungan dengan kuantitas sinar-x yang dihasilkan, kuantitas sinar-x akan mempengaruhi densitas gambaran pada film yang dihasilkan, maka semakin tinggi mAs yang digunakan akan semakin tinggi densitas yang dihasilkan.

Persiapan Trolley pada Pemeriksaan Radiografi


Persiapan trolley mencakup persiapan alat-alat dan bahan yang diperlukan untuk pemeriksaan dengan bahan kontras, selain pesawat Rontgen dan asesoriesnya. Misalnya untuk pemeriksaan salah satu tractus termasuk menyiapkan bahan kontras yang akan digunakan, juga obat-obat yang diperlukan bila terjadi sesuatu hal pada pasien. 
Persiapan Trolley Untuk Pemeriksaan Barium Meal adalah sebagai berikut :
1)     Barium yang sudah dicampur dengan air, sesuai dengan jenis pemeriksaan, misalnya untuk pemeriksaan Oesofagus, perbandingan antara bubuk barium sulfat dengan air 1 : 1, untuk maag duodenum : 1 : 4. Bila menggunakan bahan kontras dalam bentuk suspensi, disiapkan di dalam gelas sesuai volume yang diperlukan.
2)     Tissue paper, dalam box
3)     Tempat membuang muntahan (bengkok)
4)     Sedotan untuk minum
5)      Sendok makan
6)      Lap katun, untuk membersihkan bahan kontras yang tumpah

Persiapan Trolley Untuk Pemeriksaan Barium Enema :
1) Larutan barium sulfat dengan kepekatan 1 : 8 dan temperature 37Celsius, sebanyak 2 liter
2) Rectal kateter
3) Irigator set . Dewasa ini sering digunakan Disposible bariumenema kits yang terdiri dari:
  a)   enema bag, biasanya dari bahan translusen   dengan kapasitas 3 liter.
  b)   Dekat bagian atas kantong enema, terdapat   lubang untuk menambah larutan barium.
  c) Kateter yang panjangnya 1,5 meter serta   clip, untuk mengatur laju bahan kontras   saat dilakukan pemeriksaan dalam   berbagai posisi.
  d)  Rectal kateter.
4) Glycer
5) Kayu pengaduk barium (bila menggunakan  irrigator set
6) Receiver (ember)
7) Kain laken (penutup meja pemeriksaan)

Minggu, 27 Oktober 2013

Pemeriksaan Mammografi



Mammografi adalah proses pemeriksaan payudara manusia menggunakan sinar-X dosis  rendah (umumnya berkisar 0,7 mSv). Mammografi digunakan untuk melihat beberapa tipe  
 tumor dan kista, dan telah terbukti dapat mengurangi mortalitas akibat kanker payudara. Selain mammografi, pemeriksaan payudara sendiri dan pemeriksaan oleh dokter secara teratur merupakan cara yang efektif untuk menjaga kesehatan payudara. Beberapa negara telah menyarankan mammografi rutin (1-5 tahun sekali) bagi perempuan yang telah melewati paruh baya sebagai metode screening untuk mendiagnosa kanker payudara sedini mungkin.     (http://id.wikipedia.org)
         Indikasi untuk pemeriksaan mammografi adalah sebagai berikut : 
         1. Skrining pada wanita yang mempunyai faktor resiko tinggi untuk mendapat kanker  
             payudara.
         2. Jika massa / benjolan yang teraba pada payudara tidak jelas.
         3. Jika dokter meraba adanya benjolan pada kelenjar getah bening aksila (ketiak)  
              walaupun tidak disertai terabanya massa / benjolan pada payudara
        4. Untuk usia 40 - 50 tahun dilakukan 2 tahun sekali. (akshminawasasi.blogspot.com)
    
       Sebagaimana penggunaan sinar-X lainnya, mammogram menggunakan radiasi ion untuk menghasilkan gambar. Radiolog kemudian menganalisa gambar untuk menemukan adanya pertumbuhan yang abnormal. Walaupun teknologi mammografi telah banyak mengalami kemajuan dan inovasi, ada komunitas medis yang meragukan penggunaan mammografi karena tingkat kesalahan yang masih tinggi dan karena radiasi yang digunakan dapat menimbulkan bahaya. Diketahui bahwa sekitar 10% kasus kanker tidak terdeteksi dengan mammografi (missed cancer). Hal itu disebabkan antara lain oleh jaringan normal yang lebih tebal disekitar kanker, atau menutupi jaringan kanker sehingga jaringan kanker tidak terlihat.
Pada saat ini, mammografi masih menjadi standar terbaik untuk screening dini kanker payudara.
(healthtap.com)
  Mammografi
 UltrasoundDuctography, dan Magnetic Resonance merupakan beberapa teknik lain yang juga digunakan untuk memperkuat hasil mammografi. Ductogram digunakan untuk mengevaluasi darah yang keluar dari puting. Magnetic resonance imaging (MRI) digunakan untuk evaluasi lanjutan atau sebelum operasi untuk melihat adanya daerah abnormal lainnya.
                                                            http://www.caperay.com
                                                                               USG mamme 3D